Sebuah masa telah menyaksikannya dengan mata terbuka
Seluruh jagad seakan tak mampu menahan cerca
Seakan cacian menjadikan padanya sebuah kewajiban dan tugas mulia
Dalam heningnya malam kau tak mampu temukan angin berbisik
Dalam dinginnya hujan tak kau temukan butir air berirama
Segala hal kau hanya ungkapkan dengan sebuah khayal
Dan itu yang membuatmu merasa memiliki segala
Kepalamu sepertinya sudah terkena kepalan maya
Menghancurkan urat saraf pikiran nyata
Meninggalkan bekas bagaikan seutas tali yang putus
Dengan ujung yang tak mengharapkan untuk disampaikan pada ujung lainnya
Melayang hampa ...
putus terurai tak teruntai ...
rahman
Untaian dzikir yang terlukis lewat susunan alinea. Mengukir iman yang berjalan bersama kehidupan
19.11.03
14.11.03
Melukis Garis
akan kulukiskan satu garis untukmu
dimana dia kan menjadi arah kemanamu menuju
dari sana ikutilah naluri angin kemana dia berhembus
hingga kau temui simfoni diantara dua bait puisi
nanti sapalah orang terakhir dari timur berkafaye
dia akan tunjukkan padamu dimana garis berikutnya
jangan kau tanya padanya dimana koma
selama nyawamu masih mampu untuk merangkak
kamu tak akan pernah akan menemukannya
ikutilah garis itu maka tugasku sudah selesai sampai disini
titik
Alfa
di BumiAllah pada 13.11.03 20:23
dimana dia kan menjadi arah kemanamu menuju
dari sana ikutilah naluri angin kemana dia berhembus
hingga kau temui simfoni diantara dua bait puisi
nanti sapalah orang terakhir dari timur berkafaye
dia akan tunjukkan padamu dimana garis berikutnya
jangan kau tanya padanya dimana koma
selama nyawamu masih mampu untuk merangkak
kamu tak akan pernah akan menemukannya
ikutilah garis itu maka tugasku sudah selesai sampai disini
titik
Alfa
di BumiAllah pada 13.11.03 20:23
12.11.03
rindu
saat-saat kutinggalkan dengan janji,
lalu kutanggalkan pakaian lamaku.
berharap mendapat pesona baru,
sebuah perasaan baru.
tapi tak seorangpun menjagaku
kini aku sendiri,
menatap ujung bertemunya langit dan bumi.
tapi aku rindu,
kembalilah padaku.
tapi ada yang ketinggalan dari masa lalu,
sebuah realita.
bambang/11/2003
lalu kutanggalkan pakaian lamaku.
berharap mendapat pesona baru,
sebuah perasaan baru.
tapi tak seorangpun menjagaku
kini aku sendiri,
menatap ujung bertemunya langit dan bumi.
tapi aku rindu,
kembalilah padaku.
tapi ada yang ketinggalan dari masa lalu,
sebuah realita.
bambang/11/2003
Rambu Hidayah Lama
jangan lekang kening di ujung sajadah biru
jangan pugar tega seusai tahiyat dan berlalu
jangan hilang bayang duafa dalam dzikir haru
jangan lafal mushaf mushaf diburu nafsu
jangan alfa pertiga malam langit terbuka pintu
jangan pupus hidayah ditelan angan dunia
jangan biar mereka pisah Dia dari dada
jangan culik hamba hamba dari Tuhannya
jangan ejek kami yang selalu mengharap syurga
Alfa
di BumiAllah pada 12.11.03 - 04:18
jangan pugar tega seusai tahiyat dan berlalu
jangan hilang bayang duafa dalam dzikir haru
jangan lafal mushaf mushaf diburu nafsu
jangan alfa pertiga malam langit terbuka pintu
jangan pupus hidayah ditelan angan dunia
jangan biar mereka pisah Dia dari dada
jangan culik hamba hamba dari Tuhannya
jangan ejek kami yang selalu mengharap syurga
Alfa
di BumiAllah pada 12.11.03 - 04:18
11.11.03
kapan?
saat asa menghela bayang-bayang pekat,
kembali ia berlari sembunyikan hati,diri &harga diri
sesaat setelah jatuh cahaya ke tubuhnya,
lalu tampak bayang-bayang dirinya.
tak bisa disembunyikannya.
hingga ia terkapar diatas bumi satu-satunya,
menoleh kebelakang
melihat ke arah bayang-bayang yang tak pernah hilang.
ia tak pernah hilang,
kapan kau tahu bahwa ia telah hilang?
saat kau tidak tahu bahwa ada bayang-bayang dirimu,
saat itulah ia telah hilang dari dirimu,
dari ingatmu,
dari keberuntunganmu,
sebagai mu'min.
siapa?(bambang!!)
diruang tanpa nyawa,11/11/03
kembali ia berlari sembunyikan hati,diri &harga diri
sesaat setelah jatuh cahaya ke tubuhnya,
lalu tampak bayang-bayang dirinya.
tak bisa disembunyikannya.
hingga ia terkapar diatas bumi satu-satunya,
menoleh kebelakang
melihat ke arah bayang-bayang yang tak pernah hilang.
ia tak pernah hilang,
kapan kau tahu bahwa ia telah hilang?
saat kau tidak tahu bahwa ada bayang-bayang dirimu,
saat itulah ia telah hilang dari dirimu,
dari ingatmu,
dari keberuntunganmu,
sebagai mu'min.
siapa?(bambang!!)
diruang tanpa nyawa,11/11/03
9.11.03
elakan seorang hamba
seorang hamba fana
berjalan dengan dunia
arungi jatuh bangun hampa
perlahan meminta tiada daya
samar samar suara
berbisik dengan irama
sampaikan pesan bermakna
kecewa mereka minta
pertama Sang Maha bertahta
anugerah padanya terbaca
kasih sayang tercurah senantiasa
sekejap hamba terima tawa
cukup senang dibawa
gelimang mutiara dan harta
lupa akan tiada daya
pinta penuh tetes airmata
kini masa berbeda
peranan layak dielak hamba
rahman,
91103
berjalan dengan dunia
arungi jatuh bangun hampa
perlahan meminta tiada daya
samar samar suara
berbisik dengan irama
sampaikan pesan bermakna
kecewa mereka minta
pertama Sang Maha bertahta
anugerah padanya terbaca
kasih sayang tercurah senantiasa
sekejap hamba terima tawa
cukup senang dibawa
gelimang mutiara dan harta
lupa akan tiada daya
pinta penuh tetes airmata
kini masa berbeda
peranan layak dielak hamba
rahman,
91103
8.11.03
Sebait Tasbih
dalam dzikir temani embun merona
sendu tilawah mengantar nada
ah, lupa akan mereka di doa
pada kedalaman sujudku kan kubalas semua
disebait tasbih
Alfa
di BumiAllah pada 8.11.03 - 04:19
sendu tilawah mengantar nada
ah, lupa akan mereka di doa
pada kedalaman sujudku kan kubalas semua
disebait tasbih
Alfa
di BumiAllah pada 8.11.03 - 04:19
7.11.03
Satu Seribu Purnama
dan antara duabelas purnama
disatu purnama kutunggu
penuh peluh dipucuk rindu kumenantimu
bibir ini kelu dipaku saat kata pertama kurenda
a..
ap..
apa yang.. ng..
apa yang harus kuutarakan
apa yang bisa kuibaratkan
dialtar ini kubersiap
kulihat purnama berucap salam
sst
dia datang
langit malam ceria hentikan laju sang bayu
sst diam
dan gerbong lama terpana menatap cahaya
dedaun pinang pun malu berjenaka
sst diamlah
lihatlah kesana
aku kan menemaninya seribu purnama lagi
wa,
wassa,.
wassalam
sampai ketemu lagi ruhi
Alfa
di BumiAllah pada 7.11.03 - 15:12
disatu purnama kutunggu
penuh peluh dipucuk rindu kumenantimu
bibir ini kelu dipaku saat kata pertama kurenda
a..
ap..
apa yang.. ng..
apa yang harus kuutarakan
apa yang bisa kuibaratkan
dialtar ini kubersiap
kulihat purnama berucap salam
sst
dia datang
langit malam ceria hentikan laju sang bayu
sst diam
dan gerbong lama terpana menatap cahaya
dedaun pinang pun malu berjenaka
sst diamlah
lihatlah kesana
aku kan menemaninya seribu purnama lagi
wa,
wassa,.
wassalam
sampai ketemu lagi ruhi
Alfa
di BumiAllah pada 7.11.03 - 15:12
6.11.03
Salam Dekil
biarkan aku merangkai awan
jangan kau hentikan mimpi itu melayang
pada butiran debu kusut aku hanya bisa berucap lantang
aku yang hari ini dan hari kemarin hanya sanggup menyusun harapan
bosan dengan ketiadaan
aku yang tak tahu apa itu senyuman
hanya bisa lesehan menatapi kemarukan
aku tak harus takut pada siang pada apa aku berjalan
aku tak harus kecut pada malam pada apa aku terlentang
aku hanya takutkan kalian yang tak lagi mampu menyimak
aku hanya takutkan kalian yang tak lagi mampu menebak
aku masih sanggup mengurai salam
teruntuk daun daun berguguran tanpa taman
teruntuk rembulan yang selalu setia tersenyum menyapa kelam
salam dekil dariku
yang sedang mengobati lukanya
Alfa
di BumiAllah pada 6.11.03 - 09:42
jangan kau hentikan mimpi itu melayang
pada butiran debu kusut aku hanya bisa berucap lantang
aku yang hari ini dan hari kemarin hanya sanggup menyusun harapan
bosan dengan ketiadaan
aku yang tak tahu apa itu senyuman
hanya bisa lesehan menatapi kemarukan
aku tak harus takut pada siang pada apa aku berjalan
aku tak harus kecut pada malam pada apa aku terlentang
aku hanya takutkan kalian yang tak lagi mampu menyimak
aku hanya takutkan kalian yang tak lagi mampu menebak
aku masih sanggup mengurai salam
teruntuk daun daun berguguran tanpa taman
teruntuk rembulan yang selalu setia tersenyum menyapa kelam
salam dekil dariku
yang sedang mengobati lukanya
Alfa
di BumiAllah pada 6.11.03 - 09:42
3.11.03
semua yang telah berlalu
kedip mata tertuju mata
mampu melumpuhkan rasa di jiwa
bila angin tak membasuh
hati tersentuh yang kian lusuh
niscaya terlupa
percaya tidak percaya
pernyataan sebuah kejujuran
akan rasa yang dulu ada
hilangkan teladan jiwa
merobek pakaian takwa
tak mungkin seolah tak percaya
terseret lusuh
tak berdaya
tak bisa waktu bersalah
tak bisa kilau mutiara bersalah
tak bisa bisikan bersalah
tapi diri ini jua-lah
sesal diri terus mengendap
bukan bangga, itu salah
satu kesalahan bermuara
dalam pusaran kebesaran
hanya ada untuk sekarang
sebuah pengakuan
hapuskan semua yang telah berlalu
pengganti baru keceriaan
semoga diterima
(rahman)
mampu melumpuhkan rasa di jiwa
bila angin tak membasuh
hati tersentuh yang kian lusuh
niscaya terlupa
percaya tidak percaya
pernyataan sebuah kejujuran
akan rasa yang dulu ada
hilangkan teladan jiwa
merobek pakaian takwa
tak mungkin seolah tak percaya
terseret lusuh
tak berdaya
tak bisa waktu bersalah
tak bisa kilau mutiara bersalah
tak bisa bisikan bersalah
tapi diri ini jua-lah
sesal diri terus mengendap
bukan bangga, itu salah
satu kesalahan bermuara
dalam pusaran kebesaran
hanya ada untuk sekarang
sebuah pengakuan
hapuskan semua yang telah berlalu
pengganti baru keceriaan
semoga diterima
(rahman)
ramadhan
kesempurnaan diantara bulan
dimulainya suatu peradaban
kesejahteraan dan seluruh kejayaan
semerbak wangi bunga keharuman
sebuah keteraturan perinduan
dalam bisikan sayu seorang hamba
keterasingan menjadi sebuah tujuan
kesunyian yang mendatangkan kekuatan
kemuliaan didalam mengarungi
cinta, takut dan pengharapan
semerbak iman , islam dan ihsan
kepasrahan seorang hamba
setiap detiknya merupakan keunggulan
kelipatan dari seluruh kelipatan
tak terhingga untuk sebuah kata
bahkan untuk sebuah materi masa
perjalanan untuk sebuah harga
tak di elakkan sebuah asa
diatas tahta kesucian hati
menjemput sebuah perubahan pasti
sebuah janji Illahi
tentang harga dan hakekat diri
menjadi sebuah cita suci
untuk sebuah kemenangan sejati
di akhir nanti ....
amin ya Alloh ya rabbal alamiin
(rahman)
dimulainya suatu peradaban
kesejahteraan dan seluruh kejayaan
semerbak wangi bunga keharuman
sebuah keteraturan perinduan
dalam bisikan sayu seorang hamba
keterasingan menjadi sebuah tujuan
kesunyian yang mendatangkan kekuatan
kemuliaan didalam mengarungi
cinta, takut dan pengharapan
semerbak iman , islam dan ihsan
kepasrahan seorang hamba
setiap detiknya merupakan keunggulan
kelipatan dari seluruh kelipatan
tak terhingga untuk sebuah kata
bahkan untuk sebuah materi masa
perjalanan untuk sebuah harga
tak di elakkan sebuah asa
diatas tahta kesucian hati
menjemput sebuah perubahan pasti
sebuah janji Illahi
tentang harga dan hakekat diri
menjadi sebuah cita suci
untuk sebuah kemenangan sejati
di akhir nanti ....
amin ya Alloh ya rabbal alamiin
(rahman)
2.11.03
hamba dan pengharapan
pernahkah terbayang
kita hidup untuk suatu kehidupan
semua itu suatu penantian
yang berusaha kita pastikan
terwujud dalam kehidupan
tingkah laku dan tindakan
tak segan tuk berbuat
apa yang engkau yakini
suatu kebebasan
tanpa penghambaan hamba pada hamba
pernyataan suatu keyakinan
senantiasa mampu tuk dibuktikan
secara sadar
tapaki sebuah peradaban
terangi jalan kegelapan
dengan sebuah cahaya kehidupan
mampu tuk kembalikan
seorang hamba yang penuh dengan pengharapan
sempurna jiwa merebah maya
tak mampu mendustakan haq
seiring berjalan
sekokoh bayangan tak pernah lepas dari badan
kemenangan melahirkan kejayaan
senantiasa dinantikan
jujur dalam pengharapan
tunduk akan sebuah kepatuhan
untuk pertama kali dalam hidup ini
akan dipersembahkan sebuah pengabdian
seorang hamba dahaga pahala
dengan kekuatan perwujudan
Permohonan kepada Tuhannya
Kecintaan yang dinantinya
Keridhaan yang diharapkannya ....
(rahman)
kita hidup untuk suatu kehidupan
semua itu suatu penantian
yang berusaha kita pastikan
terwujud dalam kehidupan
tingkah laku dan tindakan
tak segan tuk berbuat
apa yang engkau yakini
suatu kebebasan
tanpa penghambaan hamba pada hamba
pernyataan suatu keyakinan
senantiasa mampu tuk dibuktikan
secara sadar
tapaki sebuah peradaban
terangi jalan kegelapan
dengan sebuah cahaya kehidupan
mampu tuk kembalikan
seorang hamba yang penuh dengan pengharapan
sempurna jiwa merebah maya
tak mampu mendustakan haq
seiring berjalan
sekokoh bayangan tak pernah lepas dari badan
kemenangan melahirkan kejayaan
senantiasa dinantikan
jujur dalam pengharapan
tunduk akan sebuah kepatuhan
untuk pertama kali dalam hidup ini
akan dipersembahkan sebuah pengabdian
seorang hamba dahaga pahala
dengan kekuatan perwujudan
Permohonan kepada Tuhannya
Kecintaan yang dinantinya
Keridhaan yang diharapkannya ....
(rahman)
bergelut dengan waktu
sampai saat ini
masih terasa kuat ototnya memaku badan
semakin keras
meremukkan tulang
menghancurkan kekuatan tersisa
melumatkan semua asa tersirat
tanpa ada sedikit bicara
tanpa kompromi atau sekedar hanya mengajak canda
tidak sama sekali..
dia bagaikan sekelibat bayangan
tak nampak bayangannya
sirna tak terasa sirna
begitu saja menghanyutkan asa
(rahman)
masih terasa kuat ototnya memaku badan
semakin keras
meremukkan tulang
menghancurkan kekuatan tersisa
melumatkan semua asa tersirat
tanpa ada sedikit bicara
tanpa kompromi atau sekedar hanya mengajak canda
tidak sama sekali..
dia bagaikan sekelibat bayangan
tak nampak bayangannya
sirna tak terasa sirna
begitu saja menghanyutkan asa
(rahman)
pandangan lusuh
dikaki jalan sebuah perempatan
menerawang jauh ke langit
dengan badan yang agak dibungkukkan
tersengat oleh panasnya terik matahari siang bolong
terhirup udara kotor sang kota
terus memaksa bahwa ini adalah realita
tak bisa dicampak begitu saja
semakin hari selalu membawa duka
tak ada asa seperti sekarang ini
tak mungkin dapat dimuntahkan kembali
terpaksa meskipun pahit
ditelan bersama perihnya debu jalanan
dengan sekejap mata
tak mampu diri ini berkata
terpendam dalam sebuah ruang maya
tak akan dibuka hingga waktunya tiba
sekarangpun begini
tiada beda...
padahal dalam hati terus berkaca
airmata, darah dan keringat yang senantiasa membaca
setiap jengkalmu adalah kehidupan
setiap jengkalmu adalah usaha
doakan dirimu teguh
agar hari sok tak seperti kebanyakan cerita orang berlalu...
(rahman)
menerawang jauh ke langit
dengan badan yang agak dibungkukkan
tersengat oleh panasnya terik matahari siang bolong
terhirup udara kotor sang kota
terus memaksa bahwa ini adalah realita
tak bisa dicampak begitu saja
semakin hari selalu membawa duka
tak ada asa seperti sekarang ini
tak mungkin dapat dimuntahkan kembali
terpaksa meskipun pahit
ditelan bersama perihnya debu jalanan
dengan sekejap mata
tak mampu diri ini berkata
terpendam dalam sebuah ruang maya
tak akan dibuka hingga waktunya tiba
sekarangpun begini
tiada beda...
padahal dalam hati terus berkaca
airmata, darah dan keringat yang senantiasa membaca
setiap jengkalmu adalah kehidupan
setiap jengkalmu adalah usaha
doakan dirimu teguh
agar hari sok tak seperti kebanyakan cerita orang berlalu...
(rahman)
Berani
Kadang tangan ini kaku
tak berkutik dihadapan sebongkah batu
bahkan sebutir debu
termakan buaian dan bujukan semu
tak sadarkan diri menanti kehampaan
ditunggu semakin lama waktu termakan
terjerat bisikan terhalang oleh godaan
atau yang hanya sekedar kemalasan
memang diri..
memikirkannya sampai tak habis waktu
seolah hanya memendam kenyataan
tanpa harus terbebani dengan kewajiban yang semakin bertambah
(rahman)
tak berkutik dihadapan sebongkah batu
bahkan sebutir debu
termakan buaian dan bujukan semu
tak sadarkan diri menanti kehampaan
ditunggu semakin lama waktu termakan
terjerat bisikan terhalang oleh godaan
atau yang hanya sekedar kemalasan
memang diri..
memikirkannya sampai tak habis waktu
seolah hanya memendam kenyataan
tanpa harus terbebani dengan kewajiban yang semakin bertambah
(rahman)
Dalam sendiri
Dalam sendiri
Dalam dekapan hembusan angin
Dalam iringan indah lagu ruhani
Ketika kelopak ini terasa lemah
Coba warnai mimpi
Kuterbangkan bersama angan
tak sulit memang ...
tapi tak semudah yang pernah dibayangkan untuk menjadikannya suatu kenyataan yang indah
Nan berarti
(rahman)
Dalam dekapan hembusan angin
Dalam iringan indah lagu ruhani
Ketika kelopak ini terasa lemah
Coba warnai mimpi
Kuterbangkan bersama angan
tak sulit memang ...
tapi tak semudah yang pernah dibayangkan untuk menjadikannya suatu kenyataan yang indah
Nan berarti
(rahman)
bingung 3
duh senangnya
begitu mengalir kelembutannya
seolah tak ada sebuah pembatas
apa saja...bebas
itulah keindahan
semua keraguan tak berdaya
tak mampu menahan
rubuh tanpa ada sisa bongkahan
bergerak mengalir dengan lancar
meskipun bebatuan dihadapan
seolah air mengajar
itulah sebuah kekuatan
pantangan tak berpengaruh
tak berdaya sekarang ini
aku adalah sebuah keajaiban
aku adalah apa yang aku fikirkan
perkataan seorang teman
hati yang tenang dan selalu menumbuhkan
dorongan sebuah kemajuan
akan sebuah masa depan harapan
sekaranglah saatnya untuk itu semua
bergeraklah terus kehadapan
biarlah semua berlalu berbisik
jangan hilangkan titik dihadapan
(ini rahman lagi mau nggak bingung)
begitu mengalir kelembutannya
seolah tak ada sebuah pembatas
apa saja...bebas
itulah keindahan
semua keraguan tak berdaya
tak mampu menahan
rubuh tanpa ada sisa bongkahan
bergerak mengalir dengan lancar
meskipun bebatuan dihadapan
seolah air mengajar
itulah sebuah kekuatan
pantangan tak berpengaruh
tak berdaya sekarang ini
aku adalah sebuah keajaiban
aku adalah apa yang aku fikirkan
perkataan seorang teman
hati yang tenang dan selalu menumbuhkan
dorongan sebuah kemajuan
akan sebuah masa depan harapan
sekaranglah saatnya untuk itu semua
bergeraklah terus kehadapan
biarlah semua berlalu berbisik
jangan hilangkan titik dihadapan
(ini rahman lagi mau nggak bingung)
bingung 2
sudah mulai pulihkah..?
sekarang coba rangkaikan satu kata
jangan pernah ada rasa
membuat jiwa tergesa
akhirnya membuat sengsara
sedikit demi sedikit
kecil namun kontinyu
lambat namun pasti
tak berujung
tak ada kata menyerah
coba,..coba
sekali lagi coba..
jangan ada fikiran lain
jangan hiraukan perasaan
hiraukan saja dirimu
satu kata, dua kata,
dan seterusnya
ayo...teruskan
seiring waktu berjalan
rasakan kelembutan tangan dan fikiran
satu terangkai, dua kemudian tiga
dan seterusnya
begitulah adanya
akan begitu seterusnya
tak berujung
akan berkembang
indah bukan,..
kau rasakan
kau akan mengerti dan paham
memang ini sebuah proses
untuk menuju suatu jalan
hanya awalan yang kau takutkan
namun begitulah..
terus majulah..
jangan menyerah..
(rahman lagi bingung juga)
sekarang coba rangkaikan satu kata
jangan pernah ada rasa
membuat jiwa tergesa
akhirnya membuat sengsara
sedikit demi sedikit
kecil namun kontinyu
lambat namun pasti
tak berujung
tak ada kata menyerah
coba,..coba
sekali lagi coba..
jangan ada fikiran lain
jangan hiraukan perasaan
hiraukan saja dirimu
satu kata, dua kata,
dan seterusnya
ayo...teruskan
seiring waktu berjalan
rasakan kelembutan tangan dan fikiran
satu terangkai, dua kemudian tiga
dan seterusnya
begitulah adanya
akan begitu seterusnya
tak berujung
akan berkembang
indah bukan,..
kau rasakan
kau akan mengerti dan paham
memang ini sebuah proses
untuk menuju suatu jalan
hanya awalan yang kau takutkan
namun begitulah..
terus majulah..
jangan menyerah..
(rahman lagi bingung juga)
bingung 1
bingung aku mau apa
seakan otak tak mampu membuat jalur kata nan indah
jangankan indah, satu kata saja tak mampu
seakan buntu jalan fikiran ini
tapi jari ini tak mampu menahan gerakannya
seolah akan kutulis apa saja..
abchfjkroeuihtosfnslkn...itukah..!!
atau apa saja..terserah..
sulit membayangkan kondisi diri
seolah tak ada apa apa
namun bergejolak aktif
tak mampu ungkapkan kata
bagai dikurung disebuah ruang
tak temukan jalan keluar
sedih,...kecewa...
tak berguna...
atau haruskah menyerah diri
tak akan kutuliskan apa apa
diam, tak berharga
tak muncul sebuah jati diri...
atau sulitkah sebuah ungkapan..
ataukah harus terus kucoba bayangkan..
dan setiap detik coba tuk ungkapkan..
dalam apa saja ...terserah
tak apalah..
memang beginilah adanya..
oohh..jangan menyerah..
aku tahu aku bisa'
itu yang sering aku dengar dari orang yang bisa
anggap diri mampu segala
seolah mampu apa saja...
apalagi hanya kata kata...
tak apalah..
memang begini adanya..
seolah tak berdaya
lumpuh dihadapkan kata kata
ingat kata seorang teman
waktu itu sebuah bayangan
hanya sebuah bayangan
diam atau bergerak...
sebuah pilihan
dalam sebuah kesempatan
dalam sebuah kebingungan
tak berujung ....
(rahman lagi bingung)
seakan otak tak mampu membuat jalur kata nan indah
jangankan indah, satu kata saja tak mampu
seakan buntu jalan fikiran ini
tapi jari ini tak mampu menahan gerakannya
seolah akan kutulis apa saja..
abchfjkroeuihtosfnslkn...itukah..!!
atau apa saja..terserah..
sulit membayangkan kondisi diri
seolah tak ada apa apa
namun bergejolak aktif
tak mampu ungkapkan kata
bagai dikurung disebuah ruang
tak temukan jalan keluar
sedih,...kecewa...
tak berguna...
atau haruskah menyerah diri
tak akan kutuliskan apa apa
diam, tak berharga
tak muncul sebuah jati diri...
atau sulitkah sebuah ungkapan..
ataukah harus terus kucoba bayangkan..
dan setiap detik coba tuk ungkapkan..
dalam apa saja ...terserah
tak apalah..
memang beginilah adanya..
oohh..jangan menyerah..
aku tahu aku bisa'
itu yang sering aku dengar dari orang yang bisa
anggap diri mampu segala
seolah mampu apa saja...
apalagi hanya kata kata...
tak apalah..
memang begini adanya..
seolah tak berdaya
lumpuh dihadapkan kata kata
ingat kata seorang teman
waktu itu sebuah bayangan
hanya sebuah bayangan
diam atau bergerak...
sebuah pilihan
dalam sebuah kesempatan
dalam sebuah kebingungan
tak berujung ....
(rahman lagi bingung)
1.11.03
Aku cinta
Hari ini jujur aku berkata kalau aku memang mencintaimu.
benih-benih cumbu yang tertanam dalam angan selama ini telah memupuk rasa yang tak mau aku lupakan.
menaiki tapak-tapak tanpa jejak,
menggunung hingga tertutur butir-butir sajak,
membuah cinta dan berpijak dibumi hati.
cinta...
indah dan megah,
bangunan yang aku damba,
disamping rumah asmara.
aku cinta.
aku cinta padamu.
hari ini aku pelihara apa yang kau beri kepadaku,
cinta yang tulus darimu,
untukku, dan kita sekarang adalah merpati berpasang-pasangan,
mematuk buih-buih tak berisi,
mengarungi hidup yang hampa,
mencari titik materi, pada setiap yang tersembunyi.
cinta kita akan bernada sumbang setelah ini,
tapi aku percaya,
aku cinta.
dirumah cinta/01/11/03
syahada
benih-benih cumbu yang tertanam dalam angan selama ini telah memupuk rasa yang tak mau aku lupakan.
menaiki tapak-tapak tanpa jejak,
menggunung hingga tertutur butir-butir sajak,
membuah cinta dan berpijak dibumi hati.
cinta...
indah dan megah,
bangunan yang aku damba,
disamping rumah asmara.
aku cinta.
aku cinta padamu.
hari ini aku pelihara apa yang kau beri kepadaku,
cinta yang tulus darimu,
untukku, dan kita sekarang adalah merpati berpasang-pasangan,
mematuk buih-buih tak berisi,
mengarungi hidup yang hampa,
mencari titik materi, pada setiap yang tersembunyi.
cinta kita akan bernada sumbang setelah ini,
tapi aku percaya,
aku cinta.
dirumah cinta/01/11/03
syahada
Subscribe to:
Posts (Atom)