6.10.05

Dari kami

sibak lagi perangai hati
makin pekat saja
seakan jauh dari teduh
wajahpun kembali muram
bayang diri kian tak berbentuk

tiap gerak kian tak punya arti
hanya rindu kami yang tersisa
sisanya terkikis waktu
ya, saat air mata ini jatuh kebumi
mulailah basah jiwa kotor ini
sel-sel, darah, daging, tulang
jiwa...

akhirnya ketemu
dari sisa-sisa hidup kami
yang kering bahkan hampir mati
salam buat Rasul kami tercinta
salam kami yang tak pernah sampai

biarpun luka ini kian parah
jangan salah lagi
biar ada buat kami nafas untuk bersandar
nafas-nafas tasbih, detak-detak iman

ingatan yang terpeliara
akan apapun,
jauh sebelum ini
ataupun sesudahnya
kamipun tahu ujungnya

aku ikut
dengan(mu) saja wahai kasih
salam dari kami
dari meja aqidah tempat kami bekerja

abi 6/10/05

4.10.05

awal hari

saat sore datang diiringi adzan maghrib
tersebutlah satu perubahan
taqdirpun mengiringi saat-saat baru mengantar jiwa menuju petunjuk baru

datang setelah itu gelap beriring rahmat Allah.
tetapi seolah tak ada petunjuk apapun
hanya gelap saja dan tak ada sama sekali cinta diantaranya

cinta kami saat-saat berdiri didepan mihrab
cinta kami diantara takbir setelah sujud
cinta yang mengikis hati kami dari kejauhan menuju tempat suci nun jauh disana
tempat terrindu setelah ini
tempat kami akan kembali setelah ini,
setelah sore hari ini.